Jumat, 12 November 2010

FENOMENA BUNUH DIRI

FENOMENA BUNUH DIRI



Bunuh diri merupakan hal fenomenal yang sering terjadi pada saat ini. Bunuh diri merupakan suatu hal yang menyangkut nyawa seseorang. Bunuh diri merupakan usaha menghilangkan sebuah nyawa dengan cara sengaja dan kemauan diri sendiri.
Banyak fenomena bunuh diri yang terjadi di Indonesia dan banyak faktor yang mendasari hal ini. Kebanyakan bunuh diri terjadi pada kalangan remaja atau kalangan muda, tetapi ada pun yang terjadi pada orang dewasa atau orang tua dan anak kecil.
Biasanya faktor orang melakukan bunuh diri karena tidak mampu lagi untuk menanggung dan menyelesaikan berbagai masalah yang menyangkut dirinya sendiri. Karena mereka merasa tertekan akan setiap masalah-masalah yang sedang mereka hadapi.
Kondisi psikologis yang tidak sehat dan keimanan yang lemah serta pemikiran yang pendek, sering menjadi hal pendukung untuk melakukan bunuh diri. Karena mereka beranggapan bahwa bunuh diri merupakan langkah terbaik untuk menyelesaikan masalah. Padahal bunuh diri itu merupakan hal yang sangat bodoh dan tidak masuk akal.
Ada beberapa hal yang menjadi faktor utama bunuh diri:
-      Faktor sosial
-      Faktor ekonomi
-      Faktor pendidikan
-      Faktor rohani
-      Faktor kejahteraan
-      Faktor mental dan emosional

Dalam beberapa tahun terakhir saat ini memang menunjukan angka peningkatan yang pesat. Banyak penelitian telah dilakukan mengenai fenomena bunuh diri, baik mengenai epidemiologi, etiologi, faktor resiko, maupun terapi dan prevensi.
Namun untuk Indonesia hal ini masih sangat terbatas. Keberhasilan bunuh diri pada remaja laki-laki 5 kali lebih besar dibandingkan wanita, meskipun untuk percobaan bunuh diri pada remaja wanita 3 kali lebih banyak dibandingkan remaja laki-laki. Ide-ide bunuh diri bukan merupakan fenomena yang statis dan dapat berubah dari waktu ke waktu. Keputusan untuk bunuh diri dapat muncul tiba-tiba (implusif) tanpa banyak dipikirkan terlebij dahulu atau keputusan puncak dari kesulitan atau kebingungan yang berkepanjangan.

Ada beberapa ciri-ciri remaja yang dapat berpotensial melakukan bunuh diri:
·         Dikenal lingkungannya sebagai anak “baik”
·         Memiliki tuntutan kemampuan yang tinggi
·         Punya minat dan keinginan yang tinggi
·         Memiliki karakter perfeksionis atau selalu ingin sempurna
·         Kesulitan untuk dapat menerima kekurangan diri
·         Prestasi akademik mulai kurang sampai di atas rata-rata

Beberapa faktor yang membuat atau pendukung bunuh diri:
v  Konflik dan pertengkaran dengan keluarga (adik, kakak, atau orang tua)
v  Menghindari atau antisipasi hukuman
v  Di permalukan di depan teman-teman
v  Pertengkaran dengan pacar atau putus cinta
v  Kesulitan di sekolah baik akademis, hubungan interpersonal, dan keuangan
v  Perpisahan dengan orang yang berarti bagi dirinya
v  Penolakan baik oleh orang tua, teman atau lingkungan
v  Tidak mampu memenuhi kebutuhan ekonominya
v  Terlibat hutang yang besar sehingga tidak mampu untuk membayar

Penjelasan dari beberapa sudut pandang:
·         Pandangan dari segi Agama
Sabda Allah melalui nabi Nuh, "Tetapi mengenai darah kamu, yakni nyawa kamu, Aku akan menuntut balasnya . sebab Allah membuat manusia menurut gambar-Nya sendiri" (Kejadian 9:5-6). Karena itu, walau terempas ke dasar penderitaan yang terdalam sekali pun, seorang anak Tuhan seperti Ayub tetap menolak dengan tegas anjuran untuk bunuh diri (Ayub 2:9-10).
Firman Allah SWT:  "Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan (dilindungi) Allah, kecuali dengan benar." (al-An'am: 151). Serta  "Dan jangan kamu membunuh diri-diri kamu, karena sesungguhnya Allah maha belas-kasih kepadamu." (an-Nisa': 29). Dan juga Rasulullah s.a.w. bersabda:  "Sebelum kamu, pernah ada seorang laki-laki luka, kemudian marah sambil mengambil sebilah pisau dan di potongnya tangannya, darahnya terus mengalir sehingga dia mati. Maka berkatalah Allah: hambaku ini mau mendahulukan dirinya dari (takdir) Ku. Oleh karena itu Kuharamkan sorga atasnya." (Riwayat Bukhari, dan Muslim)

Di mata orang Yahudi, "bunuh diri" adalah "suatu tindakan yang sengaja dilakukan, dengan tujuan menghancurkan diri sendiri". Jadi, sepenuhnya negatif. Sebab itu dalam adat mereka, mayat orang yang meninggal karena bunuh diri harus dipertontonkan secara terbuka, tak boleh ada perkabungan baginya, dan pantang dikuburkan sampai matahari terbenam. Lagi pula . mesti dikuburkan terpisah dari yang lain.

Kata nabi Isa AS (Yesus), "Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal" (Yohanes 12:25)

·         Pandangan dari segi Sosial
Fenomena bunuh diri dalam pandangan sosial bukan menentukan hal tersebut haram atau halal untuk di lakukan,namun bunuh diri itu adalah merugikan orang lain, contohnya seperti bunuh diri karena terbelit hutang yang banyak dan orang tersebut tidak mampu untuk membayarnya, dan akibatnya seseorang tersebut tidak isa membayar hutangnya pada orang yang di hutanginya. Maka dari itu bunuh diri dalan segi sosial di nilai merugikan orang lain.

·         Pandangan Dari Segi Hak Asasi Manusia (HAM)
Fenomena bunuh diri dalam pandangan dan segi Hak Asasi Manusia. Dalam peraturan atau UUD mengenai HAM tidak di sebutkan bahwa bunuh diri itu dilarang, karena UUD hanya mempermasalahkan lebih cenderung ke dalam segi sosialisasi sosial dan segi kepengerusan hak–hak masyarakat. Tetapi bunuh diri tidak di anjurkan dan tidak di perbolehkan. Karena bunuh diri bukan hal terpuji dan tidak bernorma baik atau bermoral.

Dari penjelasan tentang bunuh diri diatas, dpat disimpulkan bahwa bunuh diri adalah tindakan bodoh. Bunuh diri merupakan sebuah pemikiran pendek yang menggambarkan bahwa orang tersebut tidak memiliki keimanan yang kuat dan psikiologis yang tidak sehat. Bunuh diri bukanlah penyelesaian masalah, tetapi justru akan menimbulkan masalah-masalah baru yang akan menimbulkan kerugian bagi diri sendiri maupun orang di sekitar kita.

NAMA: SUMARYANTO-16110740
ISD

UNIVERSITAS GUNADARMA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar